Berita

Manfaat keterbukaan data bagi sistem pemerintahan lokal

Seberapa pentingkah sebenarnya keterbukaan data yang ada di pemerintahan untuk dapat dipublikasikan kepada publik, untuk dijadikan acuan atau parameter transparansi kinerja sebuah instansi? Keterbukaan tersebut ternyata sangatlah penting, karena dengan memberikan informasi tentang laporan keuangan kepada publik, misalnya, dapat menjaga akuntabilitas badan negara tersebut.

Praktik keterbukaan data institusi pemerintah ini ternyata sudah diterapkan oleh pemerintah Inggris guna memberikan peran pada warganya untuk memonitor ke mana perginya uang pajak mereka.

Dalam penerapannya, Kerajaan Inggris merupakan salah satu negara yang memberikan kebebasan bagi warganya untuk dapat mengakses data di institusi pemerintahan sesuai dengan kebutuhan di situs-situs resmi pemerintahan yang sudah terintegrasi melalui komputer maupun ponsel pintar.

Dengan masuk ke situs tersebut, warga dapat mencari informasi yang mereka butuhkan sekaligus memonitor bagaimana uang pajak mereka dipergunakan secara detail, ujar salah satu pejabat Kantor Kabinet Kerajaan Inggris, Sue Bateman, ketika ditemui Antara awal Maret lalu di kantornya.

“Jika sistem pemerintahan sudah terbuka seperti ini, semua pejabat harus berpikir dua kali sebelum melakukan sesuatu karena publik dapat memonitor mereka,” ujar Bateman.

Pujian dari Menlu Inggris Namun, Ibukota Indonesia ternyata juga sedang memulai penerapan transparansi pemerintahan dengan kebijakan yang dijalankan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi, dengan kebijakan transparansi anggaran.

Pada Januari 2014, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague sempat menemui Gubernur DKI Jakarta Jokowi, keduanya mendiskusikan sistem birokrasi yang transparan.

Dalam kesempatan tersebut, Hague memuji kinerja Jokowi yang melakukan upaya pemberantasan korupsi dengan menegakkan transparansi anggaran di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

“Saya banyak mendengar dari gubernur tentang peningkatan pendapatan daerah yang signifikan setelah menerapkan e-goverment. Kami mendukung upaya untuk memberantas korupsi, mendorong transparansi, semua negara harus banyak belajar satu sama lain,” ujar Hague di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (28/1).

Hague juga menceritakan bagaimana pengalaman negaranya memberantas korupsi dengan menegakkan transparansi dan menerapkan keterbukaan akses informasi kepada publik agar proses birokrasi dapat berlangsung transparan.

“Kami melakukan banyak pekerjaan dalam mengupayakan pengimplementasian sistem pemerintahan yang terbuka di Inggris. Dan apa yang dilakukan di Jakarta juga memiliki banyak kesamaan dengan yang dilakukan di Inggris,” ujar Hague.

Hauge sependapat dengan Jokowi terkait dengan masalah penegakan prinsip ‘good governance’ dan transparansi dalam membangun birokrasi.

Sementara itu, Jokowi juga menceritakan upayanya saat ini dalam menegakkan transparansi di birokrasi pemerintahan DKI.

“Kita bicara masalah good governance, korupsi, masalah membangun sistem transparan. Saya cerita kita sudah lakukan juga online tax, e-budgeting, e purchasing, dan cash management system (cms),” kata Jokowi.

Cegah korupsi Sebagai alat yang dapat dipakai untuk mengawasi pengeluaran institusi pemerintah, keterbukaan data juga dapat mencegah tindakan korupsi di kalangan pejabat pemerintahan.

Kantor kabinet Inggris adalah institusi yang bertanggung jawab atas keberlangsungan program pemerintah terbuka ini serta memastikan pemerintahan berjalan dengan efektif.

Dengan penerapan sistem pemerintahan terbuka, semua pejabat pemerintahan diwajibkan untuk memublikasikan pembelanjaan dinas yang nilainya di atas 500 poundsterling, atau sekitar 9,5 juta rupiah setiap bulan.

good governanceSistem keterbukaan tersebut juga dikatakan dapat memberikan keuntungan untuk institusi pemerintah seperti di Foreign and Commonwealth Office atau Kementerian Luar Negeri Kerajaan Inggris yang menyatakan dapat menjadi lebih terbuka kepada publik.

Kepala unit Transparansi Transformasi Digital Foreign and Commonwealth Office Inggris, Eleanor Stewart kemudian menegaskan bahwa program transparansi data pemerintahan dapat menjadi sebuah alat yang kuat dalam membantu pencegahan tindakan korupsi, karena semua transaksi pembelanjaan dan pemasukan tercatat dan terbuka untuk publik.

“Dengan adanya penerapan sistem keterbukaan data di setiap sektor, pemerintah dapat dengan mudah mengakses institusi swasta seperti rumah sakit, dan menilai kinerja mereka, bahkan bisa menutup rumah sakit yang memiliki kinerja tidak baik,” ujar Stewart.

Setidaknya pemerintah Inggris telah menutup 10 rumah sakit swasta pada 2013, berdasarkan data keluhan pelanggan atas lamanya waktu menunggu pasien, yang tertuang dalam keluhan pelanggan di website pemerintah.

Demi keterbukaan, seluruh pejabat harus bersedia mengumumkan pengeluaran mereka sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah, ujar salah seorang pejabat Departemen Kemasyarakatan dan Pemerintah Daerah, Department for Communities and Local Government, Shehla Husain.

“Keterbukaan atas pengeluaran para pejabat tinggi ini dapat menjadi contoh langsung bagi pejabat di tingkat yang lebih rendah, serta tidak perlu melaporkan ke kantor pusat untuk diaudit oleh auditor eksternal,” ujar Shehla.

Tidak hanya pengeluaran di atas 500 poundsterling, informasi tentang penawaran pengadaan yang nilainya lebih dari 5.000 poundsterling juga harus diumumkan ke publik untuk memberikan kesempatan kepada para pengusaha kecil dan menengah ikut serta.

“Namu, kalau kebetulan ada perusahaan pengadaan tersebut yang memiliki relasi dengan instansi yang berkaitan, harus terlebih dahulu diumumkan sebelum penawaran dimulai, jika tidak dapat menggugurkan kesepakatan penawaran tersebut,” ujar Shehla.

Implementasi transparansi pemerintahan Salah satu wilayah di Inggris yang dinilai memiliki penerapan transparansi pemerintahan adalah Redbridge Borough yang terletak di pinggiran ibukota Inggris.

Sejak 2010, pemerintah Redbridge Borough telah membangun situs layanan masyarakat yang terintegrasi dengan antarmuka yang sangat bersahabat serta mudah dimenegerti oleh publik dalam www.redbridge.gov.uk.

“Jadi masyarakat Redbridge bisa dengan mudah mengakses data yang mereka perlukan di situs tersebut,” ujar Kepala Teknologi Informasi dan Komunikasi Redbridge, Bororugh Lee Edwards.

Melalui situs tersebut, masyarakat Redbridge Borough dapat berkomunikasi langsung dengan pihak pejabat pemerintah setempat mengenai apa saja mulai dari pelaporan fasilitas publik yang rusak, permintaan pembangunan fasilitas umum, hingga penerbitan sebuah kebijakan yang hendak diambil.

Lee menyatakan segala kemudahan mengakses data dan informasi dari penerapan transparansi pemerintah ini tidak hanya memudahkan publik, namun juga memudahkan pejabat pemerintah untuk merencanakan sebuah kebijakan yang benar-benar diperlukan oleh masyarakatnya.

Oleh karena itu, Indonesia diharapkan untuk dapat meluaskan penerapan sistem transparansi pemerintahan atau keterbukaan data kepada publik untuk berperan serta dalam pengawasan, pelaporan serta perumusan kebijakan di masing-masing daerah.

Diharapkan, dengan sistem transparansi pemerintahan serta keterbukaan data dapat membantu memperbaiki kinerja pelayan masyarakat, sebagaimana diatur dalam UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Sumber :www.antaranews.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.